Sumbar News

The West Sumatera Tourism Info www.sumbarnews.blogspot.com
     

Partner Links

Regina Adventures
Jasa Web
Elvis Kasmir

 
Sunday, June 17, 2007

Temukan Sensation Seeking di Gunung

sumber content : padangekspress.online
Sekali waktu, seorang pendaki gunung professional kaliber dunia pernah ditanyakan tentang obsesinya menjamahi puncak-puncak tertinggi dunia, ”Mengapa anda mendaki gunung?” Pertanyaan menggelitik itu lalu dijawab dengan sangat sederhana, ”Because it is there..”(Malory).

Jawaban fenomenal itu kini melegenda dan menjadi standar referensi jawaban bagi pendaki gunung di seluruh dunia tentang hobbi gila yang sering dipertanyakan orang ini. Ada kepuasan dan kebahagiaan tersembunyi yang tidak bisa terungkapkan dengan sekadarkata-kata. Apa yang kita rasakan ketika berada di ketinggian beberapa ribu meter di atas permukaan laut? Suatu ketika di mana kita bisa menatap sunset yang perlahan memancarkan warna lembayung nan memukau dengan untaian awan bergelantungan yang seakan-akan kita berada di atasnya sambil menikmati secangkir kopi hangat yang ditemani belaian angin yang terasa dingin.

Tentu hati kita akan berdecak kagum bukan? Nah, pengalaman memberikan kedamaian batin tersebut merupakan kepingan dari kenikmatan yang bisa dirasakan oleh seorang pendaki gunung. Sebuah hobi dan wisata yang tak semua orang akan bisa mengerti tentang kepuasan yang tereksploitasi lewat mendaki gunung.Untuk apa sih mendaki gunung? Apa sih yang dicari di sana? Kegiatan yang identik dengan ransel besar (carrier), topi lapangan, dan sepatu trekking yang sepintas mirip tentara di medan perang ini memang masih terasa aneh di mata masyarakat kita. Apalagi citra yang terlihat oleh masyarakat awam saat ini mendaki gunung tak lebih dari sekadar hura-hura oleh kaum hedonis.

Bahkan terasa asing dilihat sama halnya seperti makanan franchise (waralaba) barat yang belakangan mulai merambah selera lokal, sebut saja seperti pizza, ayam goreng, mie rebus, dan lain sebagainya, awalnya terasa asing kehadirannya, karena masih terasa ”aneh” di lidah.Namun lambat laun, justru kemudian menjadi ikon bagi makanan ekslusif kelas rakyat yang mampu diterima masyarakat.Dan peminat lokal pun bejibun jumlahnya yang menandakan tanggapan berupa apresiasi positif untuk ”diizinkan” hadir di tengah-tengah kebutuhan mereka. Di sini pun terlihat bahwa setiap orang memiliki corak tersendiri dalam memilih upaya pengaktualisasikan dirinya. Seperti makanan ”impor” tadi, pendaki gunung pun demikian halnya.

Setiap orang butuh pencarian sensasi (sensation seeking) agar mereka terlihat actual dan memahami diri (self estimate) akan keberartian mereka. Nah, itulah alasannya kenapa setiap warung franchise tampilannya harus elegan dan kaca ruangannya harus bening (tembus pandang), sehingga orang dari luar bisa melihat siapa konsumen yang berada di dalamnya. Dan bagi konsumen sendiri akan meningkatkan rasa percaya diri, lantaran mereka mendapatkan estimasi diri berupa ”kebanggaan” telah berada di ruang makan yang ekslusif dan elegan.Sebuah kata kunci untuk proses pencapaian kebahagiaan hidup yang tidak bisa diukur oleh satuan materi melainkan hanya bisa diraba melalui kepuasan batin, hal itu pula yang dirasakan kenikmatannya oleh seorang pendaki gunung.

Digandrungi Anak Muda

Mendaki gunung beberapa kurun waktu belakang memang cukup digandrungi oleh kawula muda. Meski tidak jarang juga ada orang yang usia paruh baya mencintai hobi yang satu ini (bisa jadi masa mudanya dulu memang sudah mengenal hobi ini dengan baik). Hampir setiap akhir pekan atau pada masa liburan, route pendakian gunung ramai dijelajahi. Bahkan untuk skala dunia, beberapa negara tertentu seperti di Nepal, Swiss, Australia dan lainnya yang memiliki wisata gunung telah menjadikan objek pendakian gunung sebagai sumber pendapatan negara mereka.

Paket wisata gunung ini dikemas secara baik sehingga menarik peminat dari berbagai belahan dunia.Begitu juga halnya dengan di negara kita, meski belum terkelola dengan optimal, objek pendakian gunung memang sangat menjanjikan. Di Sumatera Barat sendiri misalnya memiliki route pendakian gunung yang tidak kalah menarik. Gunung Merapi, Singgalang, Talamau, Kerinci, adalah baru sejumlah kecil wisata gunung yang menjadi incaran pendaki gunung. Vegetasi khas hutan tropis Sumatera menjadi daya tarik tersendiri baik bagi pendaki lokal, maupun dari mancanegara.

Sensation seeking bagi seorang pendaki gunung memang sebuah harga yang tidak bisa ditawar. Mungkin itulah alasan pembenaran yang tepat ditujukan di samping alasan-alasan lain yang terlalu sulit dimengerti oleh orang yang belum pernah mendaki gunung. Namun pencarian sensasi yang dimaksud di sini bukan sekadar gagah-gagahan untuk pamer unjuk kehebatan atau keberanian pada orang lain, melainkan upaya mencari sensasi (rasa baru) yang lebih menantang dan bisa mengeluarkan ”kejutan-kejutan” dari potensi diri yang selama ini mungkin masih terpendam. Rasa inilah yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Rasa Puas

Rasa ”bebas “ dan puas menikmati tantangan-demi tantangan serta melintasi pemandangan yang menakjubkan.Dengan mendaki gunung seorang pendaki bisa berinteraksi langsung dengan alam, mengenal karakter alam dan lingkungan sekitarnya. Selama pendakian, seorang pendaki gunung akan dihadapkan pada tantangan dan rintangan yang harus dihadapi dalam situasi yang tidak menentu. Kondisi ini persis halnya dengan menjalani kehidupan sehari-hari. Kita dihadapkan permasalahan-permasalahan yang mana menuntut kita harus tetap bertahan dalam kondisi terburuk sekalipun. Nah, mendaki gunung bisa diibaratkan sebagai replika kecil dari potongan perjalanan hidup. Dimana nantinya akhir dari perjuangan ini akan mengantarkan kita ke posisi puncak keberhasilan seperti yang kita impikan.

Mencapai Puncak

Mencapai puncak memang tujuan utama dari sebuah pendakian gunung. Dan momen-momen yang sangat dinantikan yang membuat semua rasa lelah dan pengorbanan semua seakan terbayar justru ketika detik-detik waktu mencapai puncak gunung. Ketika butiran-butiran keringat yang tak terhitung lagi jumlahnya membasahi sekujur tubuh dan ketika otot-otot kaki mulai terasa lelah melangkah dan ketika nyali dan keberanian mulai dipertanyakan, di saat itulah sensasi tersebut didapatkan.

Sensasi berupa kepuasan mengatasi rintangan baik dari dalam diri dan dari lingkungan. Gejolak berupa luapan emosi yang telah berhasil mengatasi ego sendiri.Apalagi bila ketinggian gunung yang dicapai tersebut memiliki nilai achievement yang tinggi, puncak Everest misalnya, mungkin tidak hanya senyum kepuasan yang akan terlontar, bahkan tangisan rasa syukur bercampur haru pun tak akan mungkin terelakkan. Besarnya tingkat kesulitan medan yang dilalui dalam setiap gunung berbeda antara gunung yang satu dengan yang lain. Untuk tipikal gunung tertentu, setiap pendakian harus disesuaikan dengan kondisi terakhir dari gunung yang akan didaki berdasarkan informasi yang didapat, baik dari penduduk setempat maupun dari pendaki sebelumnya.

Semua ini dilakukan semata keselamatan pendakian. Meski mendaki gunung merupakan wadah untuk menemukan sensation seeking, namun kegiatan ini bukanlah hanya bermodalkan nekad dan keberanian saja. Di gunung kita memang ditempa untuk tampil berani, tetapi tidak untuk mati. Kita diajarkan berani justru untuk jujur menghadapi kehidupan itu sendiri. Dan mendaki gunung juga bukan merupakan ajang pelarian diri dari kepahitan hidup, namun justru menemukan sisi lain dari hidup yang bisa ambil hikmahnya untuk kehidupan yang lebih berkualitas.

Tidaklah mengherankan mengapa mendaki gunung bisa menimbulkan ketagihan. Kedamaiaan yang dijanjikan, keberanian yang ditawarkan, keakraban yang diciptakan membuat pendaki gunung begitu mendampakan kembali kedatangannya ke sini. Larut dalam irama alam,mendengarkan kicauan burung yang ramah menyapa serta gemericik air yang mengalir di sela-sela bebatuan cadas semakin melengkapi kerinduan seorang pendaki bilamana rutinitas kerja telah membuatnya begitu lama berpisah dari gunung. Sebuah ”kegilaan” yang aneh memang, tapi sarat dengan pembelajaran hidup, menghargai hidup, dan menikmati kehidupan itu sendiri. (Fauzan G Wardhana, Anggota Mapala Unand)

posted by Elvis Kasmir at 8:17 PM

0 Comments:


Post a Comment

 
About Me
Name:
Elvis Kasmir
Location:


View My Profile

Previous Posts
Objek Wisata Pantai Padang, Satu Gigit Dua Rasa
Kunjungan Wajib Pelancong Malaysia, Rumah Kelahira...
Pantai Tiram Ula'an Pariaman
Pariwisata Kota Padang
Jual Pariwisata Tak Butuh Biaya Mahal
Gebyar Paralayang Dimulai Maninjau Andalan Sumbar
Pengaman Pantai Padang Belum Memadai
Pemerintah harus ubah Konsep Pariwisata
Grup Hotel Bintang Lima di Dubai dan Qatar Tawarka...
PT.KEUMALA SARANA WISATA

Archives
04/11/07
05/07/07
05/08/07
05/18/07
05/31/07
06/10/07
06/16/07
06/17/07
07/19/07
08/11/07
11/08/07


Powered by Blogger
     
optional footer
blogger template designed by savatoons web design.